Sebagai penggemar sepakbola, ane prihatin kalau melihat liga lokal kita atau yang biasa disebut sebagai Liga 1. Kenapa? Karena harus diakui kalau Liga 1 Indonesia adalah salah satu liga terburuk di Asia Tenggara bahkan di dunia. Kualitas Liga 1 kalah dari Liga Malaysia dan Singapura, jauh tertinggal. Padahal ranking Malaysia dulu ada di bawah Indonesia.
Ini membuat persepakbolaan Indonesia tidak berkembang dan sulit bersaing. Klub Indonesia juga tidak dapat jatah otomatis ke Liga Champions Asia. Liga lokal kita sering dijadikan bahan cemoohan oleh negara tetangga saking konyolnya kualitas dan oleh sebagian netizen disebut sebagai Liga Wakanda karena saking geramnya dengan kualitas yang tak kunjung meningkat.
Faktor utamanya adalah karena ketidabecusan pengurus alias para pejabat yang berkepentingan dalan mengelola liga. Sebagai contoh adalah tragedi Kanjuruhan beberapa waktu yang lalu yang saling menyalahkan satu sama lain. Ketidakbecusan ini membuat kualitas liga menjadi jalan di tempat bahkan mengalami kemunduran dan kalah oleh negara Asia Tenggara lainnya.
Sudah menjadi rahasia umun kalau jadwal pertandingan Liga 1 itu sangat amburadul dan tidak tertata dengan baik. Jadwal bisa molor lama, diundur seenak jidat. Coba bandingkan dengan liga-liga yang sudah maju, jadwal pertandingannya tertata dengan baik.
Ya, sudah berapa kali kita mendengar berita pemain saling baku hantam di lapangan? Ini sih menjadi salah satu alasan kenapa liga lokal kita disebut sebagai Liga Wakanda, yaitu sebagai ejekan karena para oknum pemainnya bukan menunjukan skil malah menunjukan aksi-aksi tidak terpuji.
Sudah jadi rahasia umum kalau kompetensi wasit lokal sering jali dipertanyakan karena kerap membuat keputusan yang wadidaw. Itulah kenapa beberapa tahun yang lalu pernah ada beberapa wasit asing untuk memimpin pertandingan Liga 1 saking wadidawnya wasit lokal.
Bukti yang kelima adalah para suporter di liga lokal adalah suporter yang baik hati dan sopan. Saking sopannya, para oknum suporter sering membuat ricuh kalau timnya kalah. Fanatik itu tidak masalah, tapi kalau rusuh terus mau sampai kapan persepakbolaan tanah air menjadi maju?
Nah, kalau yang satu ini rasanya hampir semua orang setuju kalau kualitas siaran langsung Liga 1 memang sangat jelek. Mulai dari pengambilan gambar yang bikin sakit mata, replay yang bapuk, sampai jadwal yang terlalu malam karena mengutamakan dangdut dan acara lain daripada sepakbola. Selain itu, Indosiar juga sering menonjolkan iklan yang berlebihan ketika siaran langsung.
Nah, gan. Apakah agan masih suka nonton Liga Wakanda?
Torehan 15 poin sunderland ternyata bukanlah yang terburuk di liga inggris. Ya, predikat tim terburuk di liga inggris, jatuh pada derby county di musim 2007/08. Saat ini, premier league menjadi salah satu liga yang paling populer dan sulit ditandingi. Saat ini, premier league menempati posisi teratas dalam hal. Manchester city keluar sebagai juara sekaligus.
The cherries kini memiliki sejarah yang relatif panjang di liga, dengan musim.
8. Watford musim 1999/00Pada musim 1999/00, Watford mendapat predikat tim terburuk. Itu setelah mereka kalah 26 kali dalam satu musim.Ketika itu, Watford hanya mengemas 24 poin pada akhir musim. Konsekuensinya, tim berjuluk The Hornets pun terdegradasi ke Divisi Championship.Beruntung, pada musim ini, Watford mengubah status mereka dari tim semenjana menjadi tim papan tengah. Berkat suntikan dana dari pengusaha Italia, Gino Pozzo, Watford bercokol di peringkat 13 klasemen sementara.7. Swindown Town musim 1993/94Musim 1993/94 menjadi satu-satunya kesempatan Swindown Town tampil di Liga Inggris hingga saat ini. Sayangnya, kesempatan itu tak dipergunakan dengan baik.Kepergian pemain yang merangkap manajer, Glenn Hoddle ke Chelsea menjadi awal keterpurukan itu. Maklum, Hoddle adalah figur kunci keberhasilan Swindown promosi ke Liga Inggris.Sepanjang musim, Swindown hanya mengemas lima kemenangan dan meraup total 30 poin. Catatan kebobolan mereka sungguh luar biasa yakni 100 gol!
Bukan Liga Indonesia, Inilah Liga Terburuk di Asia Tenggara Soal Tunggakan Gaji
TRIBUN-MEDAN.com-Liga Indonesia ternyata bukanlah kompetisi yang paling buruk soal gaji pemain atau pelatih.
Meski tak sedikit ada kasus penunggakan gaji pemain oleh klub Indonesia, ternyata kompetisi di Indonesia bukanlah yang terburuk soal urusan tersebut di Asia Tenggara.
Malaysia ternyata diklaim memiliki masalah penunggakan gaji pemain yang lebih parah di Asia Tenggara.
Liga Malaysia secara tidak resmi dinobatkan sebagai liga dengan jumlah kasus tunggakan gaji paling tinggi se-Asia Tenggara bahkan Asia.
Dilansir BolaSport.com dari New Strait Times, FA Malaysia mengonfirmasi ada 262 kasus yang diisi oleh pelatih dan pemain soal tunggakan gaji.
Para pemain T-Team saat jeda menuju babak tambahan waktu kala menjamu Terengganu FA pada laga putara
Stuart mengatakan sebanyak 60 persen dai total kasus tersebut melibatkan empat klub yakni Hanelang FC, Terengganu City, Kuantan FA, dan Marcerra United.
Sekjen FAM, Stuart Ramalingan, mengakui bahwa Liga Malaysia jadi kompetisi yang paling banyak menunggak gaji pemain se-Asia Tenggara bahkan Asia.
Sampai sekarang, keempat klub tersebut saat ini sudah tidak ada.
"Total ada sekitar 10 klub yang masuk catatan hitam itu. Kami mempunyai 262 kasus dan itu adalah yang tertinggi di Asia," ujar Stuart, seperti dikutip BolaSport.com dari New Strait Times.
Salah satu klub yakni Perlis saat ini tengah disoroti karena menunggak gaji 18 pemain. Kasus tersebut membuat Perlis terancam dikeluarkan dari Liga Primer Malaysia.
Presiden Perlis FA Datuk Ahmad Amizal Shaifit Ahmad Rafie pun menjanjikan akan menyelesaikan kasus tersebut.
Pihak FAM dan operator Liga Malaysia (MFL) akan memberikan insentif sebanyak 1 juta RM kepada Perlis untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam tenggatwaktu 60 hari.
"Metode paling efektif untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan tidak memberikan insentif kepada tim yang berutang. Semua tim mempunyai tenggat waktu sampai pertengahan Februari untuk melunasinya atau utangnya akan dikutangkan dari insentif mereka," kata Stuart.
"Jika insentif tidak cukup untuk menutup utang tim, kami akan menghitung sehingga para korban akan dibayar sesuai dengan jumlahnya masing-masing."
"FAM dan MFL akan bekerja sama untuk hal ini. Kami melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini," katanya menutup.(*)
Artikel ini sudah tayang di Bolasport.com dengan judul "Inilah Liga yang Paling Banyak Menunggak Gaji Pemain di Asia Tenggara"
Lionel Messi resmi berstatus bebas transfer saat ini. Tawaran untuknya pun datang....dari klub terburuk di dunia!
Messi saat ini berstatus tanpa klub. Kontraknya di Barcelona sudah habis per 30 Juni kemarin.
Dengan belum mencapai kesepakatan baru, Messi kini bisa digaet klub lain dengan gratis. Tentu, menimbang capaiannya di Barcelona, hanya kontrak wah bin fantastis yang bisa merayunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, hal tersebut tak berlaku buat Ibis Sport Club. Klub asal Brasil itu dengan percaya diri menawar pemilik 6 Ballon d'Or itu, bahkan dengan kontrak nyeleneh.
Dilansir Sportbible, Ibis Sport Club menyodori kontrak berdurasi 15 tahun ke Messi. Artinya, mereka bisa mengikat La Pulga hingga usia 49 tahun!
Selain itu, ada beberapa klausul nyeleneh dalam penawaran kontraknya. Beberapa di antaranya dijamin bikin Lionel Messi garuk-garuk kepala.
Bagaimana tidak, Ibis Sport Club meminta Lionel Messi tidak mengenakan jersey nomor 10--yang jelas sudah ikonik dengannya. Selain itu, Messi diminta jangan mencetak banyak gol, dan tidak boleh menjadi juara.
Kemudian, Messi akan dibayar berdasarkan performanya. Menimbang sebelumnya disebutkan Messi dilarang juara plus bikin banyak gol, sudah tentu Ibis bisa membayar murah penyerang Argentina itu.
Dan terakhir, ini menyangkut harga diri Messi sebagai warga Argentina, Ibis meminta pemain yang sudah mencetak 700 gol lebih sepanjang kariernya itu untuk mengakui Pele, legenda sepakbola Brasil, lebih baik dari Diego Maradona, mendiang legenda Argentina.
Kontrak nyeleneh itu disodori Ibis, yang memang dicap sebagai klub terburuk di dunia. Julukan itu bukannya tanpa sebab.
Ibis pernah absen kemenangan selama nyaris empat tahun, tepatnya 3 tahun 11 bulan, pada 1980-1984. Catatan buruk itu rupanya menjadi rekor terburuk, dan sampai dicatat Guinness Book of World Records.
Lionel Messi sendiri saat ini sedang sibuk membela Argentina di Copa America 2021. Jika sudah selesai, akankah ia menanggapinya?
Apakah anda setuju jika Liga Inggris menjadi salah satu liga terbaik dan paling kompetitif di dunia? Suka atau tidak suka jawabannya pasti "setuju". Para pecinta sepakbola di seluruh dunia bahkan pasti tak ingin melewatkan satu pertandingan pun apabila liga yang pernah melahirkan nama-nama pesepakbola terbaik di dunia ini sudah dimainkan. Tentu kita sama-sama tahu di benua eropa sendiri banyak sekali kompetisi berkelas yang banyak diminati misalnya ada Liga Spanyol, Liga Belanda (Eredivisie), Bundesliga Jerman, Liga Prancis, Liga Italia (Serie A), hingga yang akan kita bahas tentu Liga Inggris.
Liga inggris sendiri telah menjadi destinasi tujuan para pesepakbola profesional untuk meningkatkan kualitas dan juga keuntungan secara finansial. Itu telah terbukti dan banyak dilakukan oleh para pemain top seperti Cristiano Ronaldo yang hijrah ke MU pada 2004 kala Sir Alex Ferguson mendatangkan pemuda yang saat itu masih berusia 18 tahun dengan mahar 18 juta euro. Kemudian nama Sergio Kun Aguero dan David Silva yang didatangkan oleh Manchester City dari klub liga Spanyol, Haaland yang memilih meningkatkan kualitas karir serta menambah koleksi gelar tim dengan memilih hijrah ke Manchester City, atau kisah heroik kala Tierry pada 1999 memilih bergabung dengan Arsenal yang kemudian berhasil menciptakan sejarah yakni meraih gelar Liga Inggris bersama Arsenal pada 2004 lalu dengan tanpa terkalahkan.
Ada sebab sebenarnya mengapa liga inggris begitu diminati para pemain top di seluruh dunia, mulai dari popularitas liga yang tentu tak hanya meningkatkan daya jual pemain serta kepopuleran melainkan juga mampu meningkatkan kualitas permainan baik individu maupun kolektifitas secara tim. Lantas benarkah hanya popularitas liga yang menjadi daya tarik banyak pesepakbola top? Mungkin sajian pemaparan tentang sebab mengapa Liga Inggris menjadi liga paling kompetitif dan diminati berikut ini dapat menjawabnya.
1) Ketidakpastian Hasil:
Salah satu ciri khas Liga Inggris adalah ketidakpastian hasil. Tim-tim di liga ini memiliki kemampuan untuk mengalahkan lawan-lawan kuat, bahkan di pertandingan yang dianggap seharusnya mudah. Hal ini membuat setiap pertandingan menjadi menarik dan sulit diprediksi, meningkatkan daya tarik kompetisi.
2) Kemajuan Infrastruktur dan Fasilitas:
Klub-klub di Liga Inggris telah menginvestasikan banyak uang dalam pengembangan infrastruktur dan fasilitas, termasuk stadion, pusat pelatihan, dan akademi pemuda. Ini memberikan suasana yang baik untuk perkembangan bakat sepakbola dan pengembangan pemain muda.
3) Daya Tarik Finansial:
Liga Inggris memiliki potensi finansial yang besar, terutama melalui hak siar televisi dan sponsor. Klub-klub di Liga Inggris dapat menarik pemain berkualitas tinggi dari seluruh dunia dengan menawarkan kontrak yang kompetitif. Keseimbangan finansial ini menciptakan persaingan yang ketat di lapangan.
4) Keragaman Gaya Bermain:
Lihat Bola Selengkapnya
Finis Terburuk di Era Liga 1, Persebaya Berburu Pemain Jempolan, Rizky Ridho Masuk Bursa Transfer
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persebaya Surabaya menyelesaikan musim lalu dengan hasil yang jauh dari perkiraan.
Klub berjuluk Bajol Ijo itu finis di peringkat ke-12 pada Liga 1 2023/24.
Hasil tersebut menjadi torehan terburuk Persebaya di era Liga 1 atau sejak promosi di tahun 2018.
Direktur Operasional Persebaya Surabaya, Candra Wijaya, mengatakan hasil di musim lalu menjadi pelajaran penting manajemen tim Bajol Ijo.
Baca juga: Eks-Striker Timnas Indonesia Penemu Marselino: Dia Agak Tengil Tapi Tekniknya di Atas Rata-rata
"Ini paling sulit dijawab (target musim depan). Yang pasti tahun kemarin musim terburuk persebaya," kata Candra.
"Sejak kami di liga 1, kami tidak pernah seburuk musim lalu peringkat 12 dan bagi kami di manajemen itu jadi pelajaran berharga. Makannya kami ingin musim ini persiapan lebih rapi, kekuatan tim harus ditambah," paparnya.
Sejak 2018, di musim ini memang Persebaya belum pernah menyelesaikan musim di luar 10 besar.
Pada musim perdananya di 2018, Persebaya berakhir di peringkat kelima, di musim selanjutnya, Bajol Ijo bahkan menjadi runner-up.
Selanjutnya, di musim 2021/22 Persebaya berada di peringkat kelima dan musim 2022/23 berada di urutan keenam.
"Kalau bicara target yang pasti harus lebih baik dari musim-musim sebelumnya. Kami pernah di peringkat lima, kami pernah di peringkat dua, musim lalu musim terburuk kami di peringkat 12," ujar Candra.
"Kami di manajemen sudah menegaskan tidak boleh lagi seperti itu, harus lebih baik," sambungnya.
Demi terhindar dari 'lubang' yang sama Candra Wijaya mengatakan jika Persebaya akan melakukan evaluasi total.