Contoh-contoh Perubahan Wujud Benda
Setelah mengetahui pengertian, sifat- sifat, Macam-macam, dan penyebab dari perubahan sebuah wujud benda, maka Grameds pasti sudah dapat mengidentifikasi contoh perubahan wujud dalam kehidupan sehari hari. Berikut ini contoh- contoh perubahan pada wujud benda yang bisa Grameds temukan dalam aktivitas sehari- hari di lingkungan sekitar:
Bagaimana Fakta Zat Plasma?
Zat plasma adalah wujud yang terjadi akibat gas yang dipanaskan dengan temperatur yang sangat tinggi. Zat ini kadang juga disebut sebagai the fourth state of matter (perwujudan zat ke-4).
Dikutip dari Live Science, laboratorium Jefferson menyatakan bahwa bola-bola plasma yang sangat panas menjadi dasar bintang-bintang seperti matahari.
Plasma terdiri atas partikel bermuatan tinggi dengan energi kinetik yang sangat tinggi pula.
Keadaan plasma sering digunakan dalam pembuatan tanda bercahaya dengan mengionisasi gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon menggunakan listrik.
Lalu, apa saja contoh plasma? Berikut ini contoh yang dapat kamu pahami.
Wujud zat atau materi dapat berubah bentuk ketika terdapat perubahan suhu dan tekanan yang mendorong perubahan tersebut. Berikut ini jenis-jenis fase transisi atau perubahan bentuk materi.
Pengertian Perubahan Wujud Benda – Apakah Grameds pernah mengamati perubahan wujud benda? Selain dipelajari pada materi pelajaran di sekolah, perubahan wujud benda sangat dekat dengan aktivitas kita sehari-hari. Itulah sebabnya Grameds perlu mengenal dan memahami materi ini, mulai dari pengertian, sifat- sifat, macam-macam, penyebab, dan contoh- contohnya yang terjadi di sekitar lingkungan.
Selain dapat menguasai materi pelajaran di sekolah, mengenal dan memahami perubahan wujud benda dapat Grameds manfaatkan teorinya untuk kebutuhan sehari- hari. Berikut ini penjelasan tentang perubahan wujud benda yang perlu Grameds simak:
Pengertian Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda adalah salah satu bentuk terjadinya gejala perubahan pada suatu benda menjadi berbeda wujud dari sebelumnya, baik ukuran, bentuk, warna, dan aroma atau bau nya yang berubah. Proses perubahan bentuk ini dapat terjadi dengan berbagai cara dan beberapa prosesnya dapat dilihat dengan mata telanjang manusia. Wujud benda dapat berupa cair. Gas, atau padat yang memiliki molekul gerak translasi atau gerak pindah tempat dan gerak vibrasi atau bisa saja bergerak di tempat.
Pada kondisi tertentu suatu zat benda yakni padat, cair, dan gas tidak bisa mempertahankan bentuknya. Itulah sebabnya bisa mengalami perubahan wujud seperti berubah warnanya, berubah bentuknya, dan muncul bau atau aroma lain dari wujud sebelumnya. Hal tersebut terjadi tentu bukan tanpa sebab, melainkan karena zat benda tersebut dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh panas, suhu, kelembapan, dan sebagainya.
Perubahan wujud tersebut dapat bersifat atau tidak sementara yang artinya menghasilkan zat yang baru dan tidak bisa dikembalikan lagi pada wujud awalnya. Itulah sebabnya perubahan wujud sebuah benda sangat berkaitan dengan perubahan fisika, kimia, dan biologi yang menjadi penyebab mengapa suatu zat benda dapat berubah menjadi wujud benda yang lain. Pada proses perubahan wujud tersebut ada yang memerlukan kalor atau melepaskan kalor.
Membahas tentang perubahan wujud pada sebuah benda maka tidak akan lepas dari pembahasan zat benda itu sendiri. Grameds pasti sudah sering menjumpai benda-benda yang mudah berubah wujud. Untuk mengalamai proses perubahan wujud biasanya zat benda tersebut memiliki sifat atau karakteristik sebalum atau sesudah terjadinya perubahan wujud. Berikut ini sifat- sifat benda yang perlu Grameds ketahui untuk terjadinya perubahan wujud:
Ada berbagai macam benda padat yang bisa Grameds temukan di lingkungan sekitar yang kemudian bisa berubah wujudnya. Benda padat memiliki sifat-sifat seperti berikut ini:
Grameds pasti sudah tidak asing dengan benda cair atau cairan yang sangat banyak kita temukan di rumah atau di lingkungan sekitar. Benda cair tentu bisa berubah wujud menjadi bentuk lain seperti menjadi padat atau gas. Sebelum terjadi perubahan, benda cair memiliki sifat- sifat atau karakteristik seperti berikut ini:
Berbeda dari benda padat dan cair yang bisa tampak jelas wujudnya, beberapa benda gas mungkin tidak bisa dengan mudah terlihat dengan mata telanjang manusia, seperti udara. Meskipun tidak tampak wujudnya, namun benda geas itu ada dengan molekul yang sangat kecil dan banyak sehingga sulit dilihat oleh manusia. Serupa dengan bentuk zat benda lainnya, benda gas juga bisa berubah wujud, yang awalnya tidak tampak menjadi tampak atau yang awalnya tampak menjadi tidak tampak saat menjadi gas.
Benda gas memiliki sifat- sifat atau karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan bentuk zat benda lainnya, seperti berikut ini:
Penyebab Perubahan Wujud Benda
Perubahan pada wujud suatu benda tentu bukan tanpa sebab, itulah sebabnya dalam proses perubahan zat tersebut terjadi gejala- gejala yang bisa dikenali secara langsung maupun lewat alat bantu. Perubahan wujud tersebut bisa terjadi karena adanya perubahan fisika, kimia, dan biologi dalam sifat-sifat zat benda tersebut. Berikut ini penjelasan tentang penyebab terjadi perubahan wujud pada benda padat, cair, dan gas yang perlu Grameds ketahui:
Perubahan fisika adalah bentuk perubahan wujud pada zat suatu benda yang dapat dilihat atau diamati dengan mata telanjang melalui tampilan fisiknya saja atau dari penampilan luarnya. Jadi perubahan wujud secara fisika tidak merubah komposisi kimianya dalam suatu zat benda . Perubahan ini tidak sama sekali mengubah materi atau membentuk zat baru pada sebuah. Sifat khusus perubahan ini dapat dilihat dan diamati perubahannya dari luar atau fisiknya dan dapat kembali menjadi keadaan semula seperti sebelum zat tersebut berubah.
Perubahan kimia adalah bentuk perubahan wujud suatu benda yang terjadi pada bentuk dan ukuran zat dan menghasilkan zat baru yang berbeda. Perubahan wujud ini menghasilkan jenis dan sifat material zat yang berbeda atau baru dari zat semula. Reaksi kimia akan menciptakan substansi atau komposisi penyusunan zat yang berubah menjadi rumus kimia baru. Dalam praktiknya, perubahan wujud kimia mengalami penyusutan material zat saat berubah. Perubahan kimia dapat di terjadi dari faktor pembakaran, pendinginan, pemanasan, pembusukan, dan perkaratan.
Perubahan biologi adalah salah satu perubahan yang terjadi karena adanya pengaruh aktivitas dari makhluk hidup lain atau mikroorganisme pengurai. Sama seperti perubahan kimia, perubahan biologi juga menyebabkan perubahan benda yang tidak bisa kembali ke bentuk semula. Grameds bisa menemukan contoh perubahan biologi yang mengubah bentuk kayu menjadi lapuk dan akhirnya mulai terurai.
Contoh Wujud Zat atau Materi
Setelah memahami bagaimana ciri-ciri wujud materi, kamu pasti sudah bisa membayangkan benda-benda di sekitar dan mengelompokkannya ke masing-masing wujud materi.
Berikut ini contoh wujud materi yang dapat kamu pelajari.
Solid-state drive (SSD) atau pemacu wujud padat adalah perangkat penyimpanan wujud padat yang menggunakan rakitan rangkaian terpadu untuk menyimpan data secara terus-menerus, biasanya menggunakan memori kilat, dan berfungsi sebagai penyimpanan sekunder dalam hierarki penyimpanan komputer. Solid state drive terkadang juga disebut solid-state device atau solid-state disk,[1] meskipun SSD tidak memiliki cakram pemintalan fisik dan kepala baca-tulis bergerak yang digunakan dalam hard disk drive (HDD) atau cakram liuk.
Dibandingkan dengan kandar elektromekanis, SSD biasanya lebih tahan terhadap guncangan fisik, berjalan secara diam-diam, dan memiliki waktu akses yang lebih cepat dan latensi yang lebih rendah.[2] SSD menyimpan data dalam sel semikonduktor. Pada 2019, sel dapat berisi antara 1 dan 4 bit data. Perangkat penyimpanan SSD memiliki sifat yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah bit yang disimpan di setiap sel, dengan sel bit tunggal ("SLC") umumnya jenis yang paling handal, tahan lama, cepat, dan mahal, dibandingkan dengan sel 2 dan 3 bit ("MLC" dan "TLC"), dan akhirnya sel-sel bit quad ("QLC") digunakan untuk perangkat konsumen yang tidak memerlukan sifat ekstrem seperti itu dan merupakan yang termurah dari keempatnya. Selain itu, memori 3D XPoint (dijual oleh Intel di bawah merek Optane), menyimpan data dengan mengubah resistansi listrik sel alih-alih menyimpan muatan listrik dalam sel, dan SSD yang dibuat dari RAM dapat digunakan untuk kecepatan tinggi, ketika data bertahan setelah daya kehilangan tidak diperlukan, atau dapat menggunakan daya baterai untuk menyimpan data saat sumber dayanya yang biasa tidak tersedia.[3]
SSD yang berdasar NAND Flash perlahan akan bocor dari waktu ke waktu jika dibiarkan dalam waktu lama tanpa daya. Hal ini menyebabkan hard disk yang sudah usang (yang telah melebihi peringkat ketahanannya) mulai kehilangan data biasanya setelah satu tahun (jika disimpan pada suhu 30 °C) hingga dua tahun (pada suhu 25 °C) dalam penyimpanan; untuk kandar baru membutuhkan waktu lebih lama.[4] Oleh karena itu, SSD tidak cocok untuk penyimpanan arsip. 3D XPoint menjadi kemungkinan pengecualian untuk cara kerja ini, namun ini masih teknologi yang relatif baru dengan ciri-ciri retensi data jangka panjang yang tidak diketahui.
pada awal — jika bukan yang pertama — perangkat penyimpanan semikonduktor yang kompatibel dengan antarmuka hard drive (misalnya SSD seperti yang ditentukan) adalah StorageTek STC 4305 1978. STC 4305, pengganti yang kompatibel dengan plug untuk disk drive kepala tetap IBM 2305, awalnya menggunakan charge-coupled devices (CCD) untuk penyimpanan dan akibatnya dilaporkan tujuh kali lebih cepat daripada produk IBM dengan harga setengahnya ($400.000 untuk kapasitas 45 MB).[5] Kemudian beralih ke DRAM. Sebelum StorageTek SSD ada banyak DRAM dan core (mis. DATARAM BULK Core, 1976) produk dijual sebagai alternatif untuk HDD tetapi produk ini biasanya memiliki antarmuka memori dan bukan SSD seperti yang didefinisikan.
Pada akhir 1980-an, Zitel menawarkan produk SSD berbasis keluarga DRAM, dengan nama dagang "RAMDisk" untuk digunakan pada sistem oleh UNIVAC dan Perkin-Elmer, antara lain.
Dasar untuk SSD berbasis flash, memori flash, diciptakan oleh Fujio Masuoka di Toshiba pada 1980,[10] dan dikomersilkan oleh Toshiba pada 1987. Pendiri SanDisk Corporation (saat itu SunDisk) Eli Harari dan Sanjay Mehrotra, bersama dengan Robert D. Norman, melihat potensi memori flash sebagai alternatif untuk hard drive, dan mengajukan paten untuk SSD berbasis flash pada tahun 1989. SSD berbasis flash komersial pertama dikirimkan oleh SunDisk pada tahun 1991. Itu adalah 20 MB SSD dalam konfigurasi PCMCIA, dan dijual OEM sekitar $1.000 dan digunakan oleh IBM di laptop ThinkPad. Pada tahun 1998, SanDisk memperkenalkan SSD dalam faktor bentuk 2½ dan 3½ dengan antarmuka PATA.
Pada tahun 1995, STEC, Inc. memasuki bisnis memori flash untuk perangkat elektronik konsumen.[11]
Tampilan atas dan bawah model 2,5 inci 100 GB SATA 3.0 (6 Gbit / s) dari Intel DC S3700 series
Enterprise flash drive (EFD) dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan kinerja I/O (IOPS) tinggi, keandalan, efisiensi energi dan, baru-baru ini, kinerja yang konsisten.[12] Dalam kebanyakan kasus, EFD adalah SSD dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan SSD yang biasanya digunakan di komputer notebook. Istilah ini pertama kali digunakan oleh EMC pada Januari 2008, untuk membantu mereka mengidentifikasi produsen SSD yang akan menyediakan produk yang memenuhi standar yang lebih tinggi ini.[13] Tidak ada badan standar yang mengontrol definisi EFD, sehingga setiap produsen SSD dapat mengklaim untuk menghasilkan EFD ketika sebenarnya produk tersebut mungkin tidak benar-benar memenuhi persyaratan tertentu.[14]
Pada 2017, produk pertama dengan memori 3D Xpoint dirilis di bawah merek Intel Optane. 3D Xpoint sepenuhnya berbeda dari NAND flash dan menyimpan data menggunakan prinsip yang berbeda.
TRIM merupakan sebuah perintah yang langsung ditujukan kepada perangkat tegar dari SSD. Jika Anda belum tahu, perangkat tegar itu sama dengan BIOS komputer pada umumnya.
Sebuah media penyimpanan akan selalu menulis dan membaca data. Saat menghapus sebuah data, hal tersebut sebenarnya juga merupakan sebuah kegiatan menulis data pula. Di sebuah hard disk, kegiatan penghapusan data tidak sepenuhnya terhapus. Yang terhapus adalah sebuah pranala yang merujuk pada data tersebut di rentetan data yang disebut dengan Table of Contents. Saat ada data yang mau ditulis di sektor yang sama, data baru tersebut akan ditimpa langsung di sektor yang lama. Hal ini disebut dengan overwriting.
Dalam hard disk, kegiatan overwrite ini adalah biasa. Sayangnya, tidak untuk SSD. Kegiatan overwriting akan menimbulkan “sampah data” atau bahasa Inggrisnya adalah garbage. Garbage ini yang menyebabkan sebuah SSD akan melambat seiring dengan waktu karena data lama masih ada sehingga membuat SSD harus memilah antara data lama dengan yang baru. Hal ini membuat SSD lamban dalam membaca data.
Di sinilah kegunaan TRIM. TRIM memastikan saat sistem operasi ingin menulis di sektor yang sama, data yang lama akan terhapus total tanpa ada sampah lagi. Selain itu, fungsi TRIM juga akan membuat semua sektor yang dihapus dan diformat menjadi bersih. Hal ini akan membuat sebuah SSD menjadi cepat sama seperti yang baru.[15]
Komponen utama SSD adalah pengontrol dan memori untuk menyimpan data. Komponen memori utama dalam SSD dulunya adalah memori volatil DRAM, tetapi sejak 2009 lebih umum NAND flash memori non-volatil.[16][17]
Jika blok tertentu diprogram dan dihapus berulang kali tanpa menulis ke blok lain, blok itu akan aus sebelum semua blok lainnya - dengan demikian mengakhiri masa pakai SSD secara prematur. Karena alasan ini, pengontrol SSD menggunakan teknik yang disebut wear leveling untuk mendistribusikan penulisan serata mungkin di semua blok flash di SSD.
Dalam skenario yang sempurna, ini akan memungkinkan setiap blok untuk ditulis ke umur maksimum sehingga semuanya gagal pada saat yang sama. Proses untuk mendistribusikan penulisan secara merata membutuhkan data yang ditulis sebelumnya dan tidak berubah (cold data) untuk dipindahkan, sehingga data yang lebih sering berubah (hot data) dapat ditulis ke dalam blok tersebut. Merelokasi data meningkatkan amplifikasi tulis dan menambah keausan memori flash. Desainer berusaha meminimalkan keduanya.[18][19]
Sebagian besar produsen SSD menggunakan memori flash NAND non-volatil dalam pembuatan SSD mereka karena biayanya lebih rendah dibandingkan dengan DRAM dan kemampuan untuk menyimpan data tanpa catu daya yang konstan, memastikan persistensi data melalui pemadaman listrik yang tiba-tiba.[21][22] SSD memori flash awalnya lebih lambat daripada solusi DRAM, dan beberapa desain awal bahkan lebih lambat daripada HDD setelah terus digunakan. Masalah ini diatasi dengan pengontrol yang keluar pada tahun 2009 dan yang lebih baru.[23]
Drive dengan harga lebih rendah biasanya menggunakan memori flash triple-level cell (TLC) atau multi-level cell (MLC), yang lebih lambat dan kurang reliabel dibandingkan memori flash single-level cell (SLC).[24][25] Ini dapat dikurangi atau bahkan dibalik dengan struktur desain internal SSD, seperti interleaving, perubahan pada penulisan algoritma,[25] dan penyediaan berlebih yang lebih tinggi (lebih banyak kapasitas berlebih) yang dapat digunakan oleh algoritme wear-leveling.[26][27][28]
Solid-state drive yang mengandalkan teknologi V-NAND, di mana lapisan sel ditumpuk secara vertikal, telah diperkenalkan.[29]
SSD yang didasarkan pada memori volatil seperti DRAM dicirikan oleh akses data yang sangat cepat, umumnya kurang dari 10 mikrodetik, dan digunakan terutama untuk mempercepat aplikasi yang jika tidak akan ditahan oleh latensi SSD flash atau HDD tradisional.
SSD berbasis DRAM biasanya menggabungkan baterai internal atau adaptor AC/DC eksternal dan sistem penyimpanan cadangan untuk memastikan persistensi data saat tidak ada daya yang disuplai ke drive dari sumber eksternal. Jika daya hilang, baterai memberikan daya sementara semua informasi disalin dari memori akses acak (RAM) ke penyimpanan cadangan. Saat daya dipulihkan, informasi disalin kembali ke RAM dari penyimpanan cadangan, dan SSD melanjutkan operasi normal (mirip dengan fungsi hibernasi yang digunakan dalam sistem operasi modern).[30][31]
SSD berbasis flash biasanya menggunakan DRAM dalam jumlah kecil sebagai cache yang mudah menguap, mirip dengan buffer di drive hard disk. Direktori penempatan blok dan data leveling keausan juga disimpan dalam cache saat drive beroperasi. Satu produsen pengontrol SSD, SandForce, tidak menggunakan cache DRAM eksternal pada desain mereka tetapi masih mencapai kinerja tinggi. Penghapusan DRAM eksternal tersebut mengurangi konsumsi daya dan memungkinkan pengurangan ukuran SSD lebih lanjut.[32]
Komponen lain dalam SSD yang berkinerja lebih tinggi adalah kapasitor atau beberapa bentuk baterai, yang diperlukan untuk menjaga integritas data sehingga data dalam cache dapat dialirkan ke drive saat daya hilang; beberapa bahkan mungkin memiliki daya yang cukup lama untuk mempertahankan data dalam cache sampai daya dilanjutkan.[33] Dalam kasus memori flash MLC, masalah yang disebut lower page corruption dapat terjadi ketika memori flash MLC kehilangan daya saat memprogram upper page. Hasilnya adalah data yang ditulis sebelumnya dan dianggap aman dapat rusak jika memori tidak didukung oleh superkapasitor jika daya tiba-tiba hilang. Masalah ini tidak ada dengan memori flash SLC.[34]
Sebagian besar SSD kelas konsumen tidak memiliki baterai atau kapasitor internal;[35] di antara pengecualian adalah seri Crucial M500 dan MX100,[36] seri Intel 320,[37] dan seri Intel 710 dan 730 yang lebih mahal.[38] SSD kelas perusahaan, seperti seri Intel DC S3700,[39] biasanya memiliki baterai atau kapasitor bawaan.
Antarmuka host secara fisik merupakan konektor dengan pensinyalan yang dikelola oleh pengontrol SSD. Ini paling sering salah satu antarmuka yang ditemukan di HDD. Mereka termasuk:
SSD mendukung berbagai antarmuka perangkat logis, seperti Advanced Host Controller Interface (AHCI) dan NVMe. Antarmuka perangkat logis menentukan kumpulan perintah yang digunakan oleh sistem operasi untuk berkomunikasi dengan SSD dan host bus adapters (HBA).
SSD memiliki mode kegagalan yang sangat berbeda dari hard drive magnetik tradisional. Karena desainnya, beberapa jenis kegagalan tidak dapat diterapkan (motor atau kepala magnet tidak dapat gagal, karena mereka tidak diperlukan dalam SSD). Sebaliknya, jenis kegagalan lainnya mungkin terjadi (misalnya, penulisan yang tidak lengkap atau gagal karena kegagalan daya tiba-tiba bisa lebih merupakan masalah daripada dengan HDD, dan jika sebuah chip gagal maka semua data di dalamnya hilang, skenario tidak berlaku untuk drive magnetik). Namun, secara keseluruhan statistik menunjukkan bahwa SSD pada umumnya sangat andal, dan sering terus bekerja jauh melampaui umur yang diharapkan seperti yang dinyatakan oleh pabrikan mereka.
Tes awal oleh Techreport.com yang berjalan selama 18 bulan selama 2013 - 2015 sebelumnya telah menguji sejumlah SSD untuk penghancuran untuk mengidentifikasi bagaimana dan pada titik mana mereka gagal; tes menemukan bahwa "Semua drive melampaui spesifikasi daya tahan resmi mereka dengan menulis ratusan terabyte tanpa masalah", digambarkan sebagai jauh melampaui ukuran biasa untuk "konsumen biasa". SSD pertama yang gagal adalah drive berbasis TLC - jenis desain yang diharapkan kurang tahan lama dibandingkan SLC atau MLC - dan SSD yang bersangkutan berhasil menulis lebih dari 800.000 GB (800 TB atau 0,8 petabyte) sebelum gagal; tiga SSD dalam tes ini berhasil menulis hampir tiga kali lipat dari jumlah itu (hampir 2,5 PB) sebelum gagal juga. Jadi kemampuan bahkan SSD konsumen menjadi sangat andal sudah stabil.
Solid state drive telah menetapkan tantangan baru bagi perusahaan pemulihan data, karena cara menyimpan data tidak linier dan jauh lebih kompleks daripada hard disk drive. Strategi drive beroperasi secara internal sebagian besar dapat bervariasi antara produsen, dan perintah TRIM nol seluruh rentang berkas yang dihapus. Leveling keausan juga berarti bahwa alamat fisik data dan alamat yang terpapar ke sistem operasi berbeda.
Sedangkan untuk penghapusan data secara aman, perintah ATA Secure Erase dapat digunakan. Program seperti hdparm dapat digunakan untuk tujuan ini.
JEDEC Solid State Technology Association (JEDEC) telah menerbitkan standar untuk metrik keandalan:[48]
Biasanya sistem berkas yang sama yang digunakan pada hard disk drive juga dapat digunakan pada solid state drive. Biasanya diharapkan sistem berkas untuk mendukung perintah TRIM yang membantu SSD untuk mendaur ulang data yang dibuang (dukungan untuk TRIM tiba beberapa tahun setelah SSD sendiri tetapi sekarang hampir universal). Ini berarti bahwa sistem berkas tidak perlu mengatur leveling keausan atau karakteristik memori flash lainnya, karena ditangani secara internal oleh SSD. Beberapa sistem berkas flash menggunakan desain berbasis log (F2FS, JFFS2) membantu mengurangi amplifikasi penulisan pada SSD, terutama dalam situasi di mana hanya sejumlah kecil data yang diubah, seperti ketika memperbarui metadata sistem file.
Dukungan awal untuk perintah TRIM telah ditambahkan ke versi 2.6.28 dari jalur utama kernel Linux.
Sistem berkas ext4, Btrfs, XFS, JFS, dan F2FS termasuk dukungan untuk fungsi discard (TRIM atau UNMAP).
Dukungan kernel untuk operasi TRIM diperkenalkan dalam versi 2.6.33 dari kernel Linux, dirilis pada 24 Februari 2010.[49] Untuk memanfaatkannya, sistem berkas harus dipasang menggunakan parameter discard. Partisi swap Linux secara default melakukan operasi pembuangan ketika drive yang mendasarinya mendukung TRIM, dengan kemungkinan untuk mematikannya, atau untuk memilih antara operasi pembuangan satu kali atau dibuang secara terus-menerus.[50][51][52] Dukungan untuk antrian TRIM, yang merupakan fitur SATA 3.1 yang menghasilkan perintah TRIM yang tidak mengganggu antrian perintah, diperkenalkan di Linux kernel 3.12, dirilis pada 2 November 2013.[53]
Versi sejak Mac OS X 10.6.8 (Snow Leopard) mendukung TRIM tetapi hanya ketika digunakan dengan SSD yang dibeli oleh Apple.[54] TRIM tidak secara otomatis diaktifkan untuk drive pihak ketiga, meskipun dapat diaktifkan dengan menggunakan utilitas pihak ketiga seperti Trim Enabler. Status TRIM dapat diperiksa dalam aplikasi Informasi Sistem atau dalam alat baris perintahsystem_profiler.
Versi sejak OS X 10.10.4 (Yosemite) termasuk sudo trimforce enable sebagai perintah Terminal yang memungkinkan TRIM pada SSD non-Apple.[55] Ada juga teknik untuk mengaktifkan TRIM dalam versi yang lebih awal dari Mac OS X 10.6.8, meskipun masih belum pasti apakah TRIM benar-benar digunakan dengan benar dalam kasus-kasus tersebut.[56]
Versi Microsoft Windows sebelum 7 tidak mengambil tindakan khusus apa pun untuk mendukung solid state drive. Mulai dari Windows 7, sistem berkas NTFS standar menyediakan dukungan TRIM (sistem berkas lain pada Windows tidak mendukung TRIM).
Secara default, Windows 7 dan versi yang lebih baru menjalankan perintah TRIM secara otomatis jika perangkat terdeteksi sebagai solid-state drive. Untuk mengubah perilaku ini, di kunci Registri HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\FileSystem Value DisableDeleteNotification dapat diatur ke 1 untuk mencegah penyimpanan massal dari menerbitkan perintah TRIM. Ini dapat berguna dalam situasi di mana pemulihan data lebih disukai daripada perataan keausan (dalam kebanyakan kasus, TRIM mengatur ulang semua ruang yang kosong yang tidak dapat dikembalikan).
Solaris pada versi 10 Pembaruan 6 (dirilis pada Oktober 2008), dan versi terbaru OpenSolaris, Solaris Express Community Edition, Illumos, Linux dengan ZFS di Linux, dan FreeBSD semua dapat menggunakan SSD sebagai penguat kinerja untuk ZFS. SSD dengan latensi rendah dapat digunakan untuk ZFS Intent Log (ZIL), yang diberi nama SLOG. Ini digunakan setiap kali penulisan sinkron ke drive terjadi. SSD (tidak harus dengan latensi rendah) juga dapat digunakan untuk level 2 Adaptive Replacement Cache (L2ARC), yang digunakan untuk cache data untuk dibaca. Ketika digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi, peningkatan besar dalam kinerja umumnya terlihat.
ZFS for FreeBSD memperkenalkan dukungan untuk TRIM pada 23 September 2012. Kode membangun peta wilayah data yang dibebaskan; pada setiap penulisan kode berkonsultasi peta dan akhirnya menghapus rentang yang dibebaskan sebelumnya, tetapi sekarang ditimpa. Ada utas prioritas rendah yang TRIMs rentang ketika saatnya tiba. Sistem Berkas Unix (UFS) juga mendukung perintah TRIM.
Bola.com, Jakarta - Perubahan wujud benda adalah peristiwa perubahan bentuk suatu benda menjadi bentuk benda lain yang berbeda. Perubahan wujud benda tersebut sering dijumpai di sekitar, kendati tak terlihat prosesnya.
Secara umum, ada tiga wujud benda yang sering ditemui, yakni benda padat, cair, dan gas. Molekul-molekul pada benda tersebut senantiasa dapat bergerak, seperti gerak vibrasi (bergetar di tempat) dan gerak translasi (bergerak berpindah tempat).
Benda padat, cair, dan gas tersebut yang ada bisa mengalami perubahan wujud. Ada yang berubah bentuk, warna maupun baunya.
Perubahan wujud tersebut terjadi karena suatu benda dipanaskan atau didinginkan dengan suhu tertentu. Perubahan wujud benda dapat bersifat sementara atau tidak sementara dan dapat menghasilkan atau tidak menghasilkan zat baru.
Terdapat setidaknya enam perubahan wujud benda yang perlu diketahui dan dipahami. Apa saja perubahan wujud benda yang ada?
Berikut ini rangkuman tentang macam-macam perubahan wujud benda beserta penjelasan dan contohnya, seperti dilansir dari laman Gurupendidikan, Kamis (6/5/2021).
Umumnya hanya diketahui tiga wujud materi yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas. Namun, ternyata ada satu lagi wujud zat yang tidak banyak diketahui yaitu materi plasma.
Serupa dengan materi lainnya, zat plasma ini ada di mana-mana secara alami. Misalnya, petir yang menyambar di langit saat musim hujan.
Melihat wujud petir, zat plasma memang terlihat nyaris serupa dengan gas. Hanya saja, ada perbedaan mendasar antara kedua zat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekomendasi Buku & Artikel
Nah, itulah penjelasan tentang perubahan wujud benda, mulai dari pengertian, sifat- sifat, macam-macam, penyebab, dan contoh- contohnya yang terjadi di sekitar lingkungan. Apakah ada perubahan wujud pada sebuah benda yang sering Grameds jumpai? Grameds pasti sudah tidak asing dengan benda padat, cair, dan gas yang selalu dijumpai dalam keseharian. Dalam praktiknya benda tersebut bisa saja mengalami perubahan wujud untuk tujuan dan kebutuhan tertentu.
Jika Grameds ingin belajar materi perubahan sebuah wujud benda lebih jauh lagi dalam kajian ilmu fisika maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com. Grameds akan memperoleh banyak referensi buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru di sekolah. Buku-buku Gramedia menyediakan kelengkapan materi tentang kajian ilmu fisika mulai dari bangku SMP sampai SMA dan sederajat. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk memahami pelajaran fisika di sekolah sekaligus memahaminya di lingkungan sekitar dalam aktivitas sehari- hari. Selamat belajar. #SahabatTanpabatas
Apa saja 6 perubahan wujud benda? 6 Macam Perubahan Wujud Benda, Menguap, Mencair, Menyublim, Mengkristal, Mengembun, Membeku. Apa itu perubahan wujud? Perubahan wujud benda adalah salah satu bentuk terjadinya gejala perubahan pada suatu benda menjadi berbeda wujud dari sebelumnya, baik ukuran, bentuk, warna, dan aroma atau bau nya yang berubah. Apa saja contoh perubahan wujud benda menguap? Air yang dimasak merupakan contoh peristiwa penguapan. Air dalam panci yang dipanaskan di atas api perlahan akan memanas dan sampai pada titik didihnya, yaitu 100°C. Pada saat itulah air akan menguap. Dan jika air terus dipanaskan, maka semua air dalam panci akan sepenuhnya menguap. Apa saja contoh menyublim? Contohnya menyublim yaitu pada kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari pakaian lama kelamaan akan habis. Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Apa contoh benda mengembun? Salah satu contoh peristiwa mengembun dalam kehidupan sehari-hari adalah kaca mobil. Ketika melakukan perjalanan dalam kondisi hujan, maka kaca mobil akan mengembun. Suhu udara menjadi dingin ketika hujan turun. Embun akan masuk hingga ke dalam mobil dan menempel pada kaca, Kids. Wujud benda ada berapa? Berdasarkan wujudnya, benda dikelompokkan menjadi 3, yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas.
6 Macam Perubahan Wujud Benda, Menguap, Mencair, Menyublim, Mengkristal, Mengembun, Membeku.
Perubahan wujud benda adalah salah satu bentuk terjadinya gejala perubahan pada suatu benda menjadi berbeda wujud dari sebelumnya, baik ukuran, bentuk, warna, dan aroma atau bau nya yang berubah.
Air yang dimasak merupakan contoh peristiwa penguapan. Air dalam panci yang dipanaskan di atas api perlahan akan memanas dan sampai pada titik didihnya, yaitu 100°C. Pada saat itulah air akan menguap. Dan jika air terus dipanaskan, maka semua air dalam panci akan sepenuhnya menguap.
Contohnya menyublim yaitu pada kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari pakaian lama kelamaan akan habis. Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
Salah satu contoh peristiwa mengembun dalam kehidupan sehari-hari adalah kaca mobil. Ketika melakukan perjalanan dalam kondisi hujan, maka kaca mobil akan mengembun. Suhu udara menjadi dingin ketika hujan turun. Embun akan masuk hingga ke dalam mobil dan menempel pada kaca, Kids.
Berdasarkan wujudnya, benda dikelompokkan menjadi 3, yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas.
Macam-macam Perubahan Wujud Benda
Jenis- jenis benda yang memiliki sifat dan karakteristik di atas juga akan mengalami perubahan bentuk wujud yang bermacam- macam sesuai dengan kondisi yang mempengaruhinya. Perubahan wujud pada benda ini bisa bermacam-macam karena setiap zat benda juga memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya memerlukan proses perubahannya masing-masing. Berikut ini macam-macam perubahan wujud sebuah benda yang perlu Grameds ketahui agar bisa memaksimalkannya untuk kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekitar:
Mencair adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda padat menjadi benda cair. Agar dapat terjadi perubahan wujud mencair maka memerlukan panas atau kalor yang mempengaruhi zat benda tersebut. Perubahan wujud ini juga biasa kita kenal dengan istilah meleleh. Contohnya Grameds melelehkan coklat batangan menjadi lebih kental dengan memanaskannya di kompor.
Membeku adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi benda padat. Perubahan wujud membeku bisa dibilang kebalikan dari mencair. Itu artinya proses perubahan wujud dengan membeku akan melepaskan panas pada suhu yang dingin, berkebalikan dari mencair. Grameds pasti pernah membekukan air di freezer menjadi es batu atau membekukan bahan cair lainnya.
Menguap adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi zat gas. Menguap adalah perubahan wujud yang memerlukan kalor atau pemanasan. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, namun juga bisa terjadi di dalam tubuh manusia. Contohnya saat Grameds berkeringat, maka keringat akan menguap dan mendingin dari tubuh kita. Yang paling sering kita lihat adalah ketika merebus air maka saat mendidih akan mengeluarkan uap.
Mengembun adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda gas menjadi benda cair. Pengembunan terjadi pada gas di udara yang dingin atau suhu rendah menjadi butiran-butiran air. Perubahan wujud ini termasuk dalam proses yang melepaskan kalor karena membutuhkan suhu yang rendah. Grameds bisa melihat embun pada daun-daun rumput di pagi hari atau gelas kaca yang mengembun karena berisi air dingin atau es batu.
Menyublim adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda padat menjadi material gas. Proses perubahan wujud dengan menyublim membutuhkan kalor atau energi panas agar benda padat tersebut bisa berubah menjadi molekul gas di udara. Misalnya jika Grameds meletakan kapur barus atau kamper di suatu ruangan maka lama kelamaan akan habis benda padat itu karena menyublim ke udara.
Mengkristal adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada material gas menjadi material yang lebih padat. Proses perubahan wujud ini terjadi karena adanya pelepasan energi panas atau kalor pada suhu yang lebih rendah dari benda. Perubahan ini bisa Grameds amati pada botol madu yang mulai muncul kristalisasi gula lama- kelamaan.