Negara Paling Korup di Dunia Berdasarkan CPI 2023
Bagaimana dengan Indonesia?
Menurut CPI 2023, Indonesia mendapatkan skor 34 dalam skala penilaian 0-100. Angka ini menunjukkan korupsi di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan rata-rata global yang hanya berada pada angka 43.
Dengan skor tersebut, Indonesia menempati peringkat 65 terburuk soal korupsi dari total 180 negara yang dinilai.
TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia menjadi acara kompetisi sepak bola yang paling dinantikan setiap empat tahun sekali. Para pecinta sepak bola di seluruh dunia rela berbondong-bondong ke stadion untuk mendukung langsung tim kesayangannya. Pada Piala Dunia 2022, mereka harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli tiket mahal Piala Dunia yang berlangsung di Qatar.
Dalam studi perbandingan tiket Piala Dunia oleh Reuters, suporter yang ingin menonton langsung laga Piala Dunia 2022 Qatar harus membayar tiket 40 persen lebih tinggi dibanding Piala Dunia 2018 Rusia. Pada 2018, penonton membayar rata-rata GBP 214 pound atau hampir Rp 4 juta untuk satu kursi. Sementara tiket Piala Dunia di Qatar rata-rata dibanderol seharga GDP 286 pound atau Rp 5,3 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harga tiket Rp 5,3 juta tersebut dianggap yang termahal sepanjang sejarah perhelatan Piala Dunia. Yaitu dengan harga tiket final 59 persen lebih tinggi dari empat tahun lalu. “Tidak mengherankan bahwa Piala Dunia di Qatar juga merupakan Piala Dunia dengan rata-rata tiket termahal,” kata studi tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Kamis, 17 November 2022.
Tiket untuk Piala Dunia 2006 dianggap yang paling murah dalam 20 tahun terakhir. Yakni, dengan biaya rata-rata GBP 100 pound atau setara dengan Rp 1,85 juta. Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengatakan hampir tiga juga tiket di delapan stadion di Qatar telah terjual. Sementara pihak Qatar disebut telah menghabiskan $229 miliar untuk membangun fasilitas pendukung Piala Dunia 2022.
Melansir Al Jazeera, FIFA mengungkapkan kepada lebih dari 200 pejabat negara anggotanya bahwa keuntungan yang diperoleh dari Piala Dunia 2022 Qatar mencapai $7,5 miliar. Ini diperoleh salah satunya dari penjualan tiket, iklan, hak siar televisi, dan lainnya. Keuntungan tersebut diklaim $1 miliar lebih banyak daripada perhelatan Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia.
Penghasilan tambahan didukung oleh kesepakatan komersial dengan tuan rumah tahun ini. Qatar Energy bergabung sebagai sponsor utama dan sponsor tingkat ketiga yang baru, termasuk bank QNB Qatar dan perusahaan telekomunikasi Ooredoo. FIFA juga menambahkan, penawaran sponsor tingkat kedua tahun ini dari platform keuangan crypto.com dan penyedia blockchain Algorand.
Sebagian keuntungan akan dialokasikan FIFA untuk membayar komite penyelenggara negara tuan rumah, hadiah uang, perjalanan dan akomodasi untuk tim dan staf pendukung. Pemenang Piala Dunia 2022 Qatar diketahui akan menerima $44 juta dari total hadiah sebesar $440 juta.
TRIBUNLOMBOK.COM - Pesta sepakbola sejagat raya Piala Dunia 2022 akan dihelat di Qatar mulai Senin (21/11/2022), awal pekan depan.
Bagi yang ingin datang menonton langsung ke Qatar bisa membeli tiket Piala Dunia 2022 dengan harga bervariasi.
Penonton bisa membeli tiket sesuai kategori selama sebulan ke depan. Pertandingan akan digelar hingga 18 Desember 2022.
Harga tiket Piala Dunia 2022 termurah sebesar Rp160 Ribu dan yang paling mahal Rp24 juta.
Baru-baru ini FIFA menjual tiket Piala Dunia 2022 untuk semua pertandingan sejak 4 Juli 2022.
Baca juga: Timnas Polandia Dikawal 2 Jet Tempur saat Terbang ke Qatar untuk Piala Dunia 2022
Berikut harga tiket Piala Dunia 2022 dikutip dari laman fifa.com, dari laga pembuka hingga final:
Laga pembuka (Senegal vs Belanda)
Kategori 1: Rp9,2 juta
Kategori 2: Rp6,5 juta
Kategori 3: Rp4,5 juta
Kategori 4: Rp800 ribu
Kategori 1: Rp3,3 juta
Kategori 2: Rp2,4 juta
KOMPAS.com - Tanggal 9 Desember selalu diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia.
Peringatan tersebut digelar sebagai bentuk komitmen perlawanan terhadap korupsi.
Hari Antikorupsi Sedunia juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak buruk dari praktik korupsi.
Baca juga: 10 Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Terbesar di Indonesia
Meski dirayakan setiap tahun, beberapa negara di dunia masih mencatatkan indeks korupsi yang tinggi.
Transparency International setiap tahun merilis daftar negara dengan indeks korupsi tertinggi dalam Corruption Perceptions Index (CPI).
Sebagian besar negara dengan indeks korupsi tertinggi berasal dari wilayah Timur Tengah dan Afrika.
Baca juga: Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Antikorupsi Sedunia 2023
Lantas, negara mana saja yang paling korup di dunia?
Baca juga: Pro Kontra Wacana Hukuman Mati bagi Koruptor...
Sebelum mengetahui negara mana saja yang paling korup di dunia, ketahui dulu apa itu korupsi.
Dilansir dari laman KPK, korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio atau corruptus.
Corruptio mempunyai arti beragam, yaitu tindakan merusak atau menghancurkan.
Kata tersebut juga dapat diartikan sebagai kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah.
Kata corruptio masuk dalam bahasa Inggris lalu menjadi kata corruption, atau dalam bahasa Belanda menjadi corruptie.
Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencatat bahwa korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Baca juga: Tema dan Twibbon Hari Antikorupsi Sedunia 9 Desember 2023
Lima komponen korupsi
Tema dan logo Hari Antikorupsi Sedunia 2023.
Transparency International yang setiap tahun merilis daftar negara paling korup di dunia mendefinisikan korupsi sebagai perbuatan tidak pantas dan melanggar hukum oleh pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri.
Korupsi, menurut lembaga tersebut, dilakukan untuk memperkaya diri sendiri atau orang-orang terdekat dengan menyalahgunakan wewenang yang dipercayakan oleh publik.
Dalam praktiknya, korupsi pada dasarnya terdiri dari lima komponen, yakni:
Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Syed Saddiq, Mantan Menpora Malaysia yang Dihukum Cambuk karena Korupsi
Korupsi yang dapat melibatkan pejabat pemerintahan bisa mendatangkan beberapa dampak yang merugikan negara.
Merujuk laman KPK, ada beberapa kerugian yang dapat dialami negara ketika korupsi terjadi, yakni:
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Karen Agustiawan, Mantan Dirut Pertamina yang Terjerat Kasus Korupsi
Transparency International telah merilis daftar negara paling korup di dunia.
Terakhir kali, Transparency International merilis data tersebut untuk 2022.
Simak daftar daftar negara paling korup di dunia berikut ini:
Berdasarkan daftar yang dirilis Transparency International, Indonesia berada di posisi ke-110 sebagai negara paling korup di dunia dengan skor 34.
Baca juga: Karen Agustiawan dan Dugaan Kasus Korupsi yang Menjeratnya...
Indonesia ada di dalam daftar 15 negara terluas di dunia. Berdasarkan laman Woldmeter, Rusia menjadi negara terbesar dengan luas wilayah mencapai 17.098.242 km² (kilometer persegi).
Luas wilayah Rusia itu sama dengan 11% dari total luas daratan dunia sebesar 148.940.000 km². Indonesia sendiri memiliki luas 1.904.569 km², lantas masuk peringkat berapa ya?
Negara Terbesar di Dunia
Luas total: 17.098.242 km²
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luas total: 9.984.670 km²
Luas total: 9.706.961 km²
Luas total: 9.372.610 km²
Luas total: 8.515.767 km²
Luas total: 7.692.024 km²
Luas total: 3.287.590 km²
Luas total: 2.780.400 km²
Luas total: 2.724.900 km²
Luas total: 2.381.741 km²
Luas total: 2.344.858 km²
Luas total: 2.166.086 km²
Luas total: 2.166.086 km²
Luas total: 1.964.375 km²
Luas total: 1.904.569 km²
Jadi kalian tahu kan kalau negara terbesar nomor 1 yaitu Rusia yang luas total nya sekitar 17 juta km². Sementara, Indonesia adalah negara terbesar ke 15 dengan luas total wilayah 1.904.569 km².
Itu tadi urutan 15 negara terbesar di dunia. Sebagai catatan, data Statista tadi didasarkan dari luas membandingkan jumlah seluruh wilayah daratan serta perairan yang dibatasi oleh batas internasional ataupun garis pantai. Semoga informasi ini bermanfaat.
TRIBUNJATENG.COM, DOHA -- Perhelatan akbar Piala Dunia 2022 akan segera digelar di Qatar mulai Senin (21/11/2022) pekan depan hingga 18 Desember 2022 mendatang.
Berapa harga tiket Piala Dunia 2022 tersebut, disebutkan harga termurah adalah sebesar Rp160 Ribu dan yang paling mahal sendiri adalah Rp24 juta rupiah.
Baru-baru ini FIFA sudah menjual tiket Piala Dunia 2022 untuk semua pertandingan, sejak 4 Juli 2022.
Dikutip dari laman fifa.com, berikut ini harga tiket Piala Dunia 2022, dari laga pembuka hingga final:
Laga pembuka (Senegal vs Belanda)
Kategori 1: Rp9,2 juta
Kategori 2: Rp6,5 juta
Kategori 3: Rp4,5 juta
Kategori 4: Rp800 ribu
Kategori 1: Rp3,3 juta
Kategori 2: Rp2,4 juta
Kategori 4: Rp160 ribu
Sonora.ID - Kesopanan menjadi salah satu etika paling penting yang dijunjung tinggi di berbagai negara.
Dengan adanya kesopanan, setiap nilai dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat pun akan tetap terjaga sebaik mungkin.
Tetapi sayang, tidak semua masyarakat di beberapa belahan negara mampu menjaga etika tersebut, sehingga dijuluki sebagai sosok netizen tidak sopan.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah 5 negara dengan netizen paling tidak sopan di dunia yang Sonora ID sudah berhasil kumpulkan; Indonesia nomor berapa ya?
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Microsoft pada tahun 2020, Afrika Selatan menempati posisi #1 sebagai negara dengan netizen paling tidak sopan.
Baca Juga: 10 Negara dengan Netizen Paling Sopan di Dunia, Apa Indonesia Termasuk?
Digital Civilitiy Index (DCI) yang dimiliki oleh negara yang berada di bagian paling selatan benua Afrika ini menyentuh sampai angka 81.
Ketidaksopanan netizen dari negara ini dapat dilihat dari banyaknya komentar buruk yang mereka lontarkan melalui media internet saat ini.
Siapa yang menyangka bahwa Rusia turut menjadi salah satu negara yang memiliki netizen paling tidak sopan di dunia.
Merujuk pada hasil DCI dari survei Microsoft, Rusia memiliki poin sekitar 80 poin, sehingga menunjukkan kualitas etika yang masyarakat negara ini miliki.
Selain dari kedua negara di atas, Meksiko juga termasuk ke dalam negara yang memiliki netizen paling tidak sopan di dunia.
Bahkan, negara ini memiliki indeks skor DCI yang cukup tinggi, yaitu 76 dan tidak berbeda jauh dari Rusia.
Skor tersebut menunjukkan bahwa negara di benua Amerika Utara ini terkenal sangat tidak sopan, terlebih di media sosial.
Baca Juga: Mari Mengenal Laos Negara Asean Yang Tidak Memiliki Laut, Kok Bisa?
Sayang sekali, Indonesia turut termasuk ke dalam negara yang tidak sopan dan memiliki DCI sebesar 76.
Ketidaksopanan masyarakat Indonesia dapat dilihat melalui lontaran komentar yang kerap netizen lakukan melalui media sosial.
Tidak jarang komentar dari netizen Indonesia pun dijadikan sebagai bahan hujatan oleh warga net dari negara lain karena sering merendahkan atau menghina para netizen lain.
Terakhir, terdapat Peru yang juga memiliki skor DCI cukup tinggi berdasarkan survei dari Microsoft.
Negara yang berdekatan dengan Ekuador ini memiliki indeks skor DCI sebesar 74 poin karena ketidaksopanan mereka kepada orang lain.
Di dunia nyata sekalipun, Peru memang dikenal sebagai negara yang tidak cukup ramah bagi orang asing dan dinilai kejam oleh sebagian besar orang.
Itulah penjelasan lengkap terkait 5 negara dengan netizen paling tidak sopan di dunia.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
13 Desember 2024 18:57 WIB
13 Desember 2024 18:20 WIB
13 Desember 2024 18:15 WIB
13 Desember 2024 18:02 WIB
Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perceptions Index (CPI) telah menilai negara paling korup di dunia. Indikator ini memberi skor dengan skala 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih) dari 180 negara. Lantas negara mana yang paling korup?
CPI menilai negara berdasarkan persepsi tingkat korupsi di sektor publik. Tindakan korupsi seperti penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan dinilai telah masuk ke banyak pengadilan dan lembaga peradilan lainnya di seluruh dunia.
CPI yang dikeluarkan oleh Transparency.org ini telah menggunakan penilaian dan survei para ahli untuk menentukan peringkat negara berdasarkan tingkat korupsi yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks ini pertama kali diluncurkan pada 1995 dan telah mendefinisikan korupsi sebagai "penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi."
Berikut ini data yang dikutip dari Transparency.org dan World Population Review.